Rabu, 16 Februari 2011

analisis dampak lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang

Gambar 1. Peta Pulau Jawa

Pulau jawa merupakan pulau terpadat di Indonesia, hampir seluruh kepala keluarga dari berbagai pulau di Indonesia tumpah di pulau jawa. Karena pulau jawa sebagai pusat berbagai macam penghidupan, seperti pusat perindustrian, pusat perbelanjaan, dan lain-lain. Pulau terbagi atas 3 bagian yaitu jawa barat, jawa tengah, dan jawa timur. Ibu kota negara indonesia pun ada di pulau jawa tepatnya di jakarta. Pulau jawa pun menjadi pulau yang paling mendapat perhatian dari pemerintah karena tempatnya yang dekat dari pusat pemerintahan.
Jawa barat  adalah bagian dari pulau jawa yang terpadat. Industri-industri banyak terdapat di jawa barat. Seperti Bandung, Tangerang, Bekasi, Karawang, dan lain-lain.
Gambar 2. Peta Jawa Barat

Salah satu kabupaten yang menjadi pusat industri adalah kabupaten Bekasi. Bekasi merupakan sebuah kabupaten yang banyak terdapat industri-industri setelah Jakarta dan Tangerang. Industri-industri di Bekasi adalah Industri pindahan dari Jakarta, karena Jakarta sudah terlalu padat. Maka pembangunan industri banyak dipindahkan ke Bekasi. Pertimbangan ini dilakukan karena jarak antara Jakarta dan Bekasi yang tidak terlalu jauh.
Tekstil merupakan salah satu  bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, memegang peranan penting di dalam ekonomi nasional, dan sampai sekarang industri tekstil masih merupakan salah satu industri andalan dalam menumbuhkan devisa negara.
Sebagaimana industri-industri yang lain, disamping mempunyai segi positif, disisi lain industri tekstil juga mempunyai segi negatif, yaitu menghasilkan limbah yang dapat mencemari lingkungan.
PT Toxa Teksprint Indonesia terletak di kawasan industri yang ada di jl. Jababeka III. Kawasan PT tersebut berada di kawasan yang bisa dikatakan sangat baik. Dengan jalan dan pohon-pohon peneduh jalan yang sangat asri. Tetapi dibalik itu PT TTI ini membuang limbah industrinya ke parit-parit yang ada di kawasan industri, sehingga parit-parit yang ada di kawasan tersebut kotor dan berwarna hitam. Memang sebagian dari limbah tersebut sudah diolah oleh pabrik tersebut, tetapi limbah tersebut tidak semua diolah. Limbah yang sudah diolah menjadi lumpur dan mengering. Lumpur limbah yang belum kering dapat  mengeluarkan gas yang mencemarkan udara sekitar  karena baunya yang tidak enak.
Perindustrian di Jababeka di Cikarang Pusat sangat maju dan ramai. Di area perindustrian ini terdapat jalan-jalan yang tertata, POM bensin, dan terminal mini bus. Akibat dari perindustrian yang ramai tersebut, banyak pembangunan-pembangunan industri baru.
Gambar 3. Peta Kecamatan Cikarang
Sisi positif dari pembangunan industri di area Jababeka adalah terbukanya lapangan kerja dan masih banyak manfaat lainnya. Tetapi sisi negatif dari pembangunan tersebut adalah banyak area-area yang menjadi korban. Dahulu menurut warga sekitar kompeks perindustrian Jababeka adalah sebuah pesawahan dan rumah-rumah penduduk.
Di dekat area perindustrian tersebut ada sebuah perkampungan yang cukup bisa dibilang kumuh. Karena perkampungan tersebut sangat kotor dengan sampah-sampah yang berserakan, rumah-rumah yang sangat padat dan tidak teratur. Jarak perkampungan ini sangat dekta dengan area industri Jababeka, sehingga banyak di bangun kontrakan-kontrakan untuk para pekerja yang tempat tinggalnya jauh dari Industri mereka kerja. Akibat itu pula perkampungan ini sangat padat.
Penduduk di sekitar perindustrian menggunakan air dari PDAM untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sehingga dampak dari industri di sekitar perkampungan tersebut dalam kebutuhan air tidak terganggu. Hanya ekosistem dari perkampungan tersebut yang agak terganggu karena tempatnya yang lumayan panas.
B.   Permasalahan dan Rumusan Masalah
Adapun masalah yang dapat diangkat dalam penulisan makalah nanti adalah tidak lain mengenai beberapa permasalahan yang menyangkut dampak lingkungan dan kehidupan sosial di sekitar perindustrian dan perkampungan dekat perindustrian.
Rumusan masalah yang menjadi acuan penulisan masalah ini antara lain:
Ø  Pengaruh apa saja akibat pembuangan limbah ke parit-parit di area perindustrian?
Ø  Bagaimana keadaan masyarakat di sekitar perindustrian dalam berbagai apek kehidupan dan kegiatan masyarakat sekitar dalam kehidupannya sehari-hari?

C.   Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu mengacu pada permasalahan yang diangkat.
Adapun tujun penulisan tersebut antara lain:
1.      Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan dampak dari limbah industri tekstil yang dibuang ke parit-parit dan udara di sekitar perindustrian Jababeka.
2.      Untuk mengetahui bagaimana kehidupan masyarakat dekat perindustrian yang  daerahnya memprihatinkan dan butuh perhatian.
D.   Manfaat Observasi
Melalui observasi yang dilakukan dalam penyelesaikan makalah ini, maka diharapkan pembaca mengetahui dampak-dampak apa saja yang ditimbulkan dari limbah industri tekstil dan akibat dari merebaknya pembangunan perindustrian di Jababeka yang mengakibatkan banyak perkampungan yang terhimpit, sehingga perkampungan tersebut menjadi padat dan kumuh.
Melalui observasi juga kita tidak hanya mengetahui dampak negatif saja tetapi dampak positif. Dampak positif dari industri Tekstil adalah  merupakan salah satu  bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, memegang peranan penting di dalam ekonomi nasional, dan sampai sekarang industri tekstil masih merupakan salah satu industri andalan dalam menumbuhkan devisa negara. Dan dampak positif dari pembangunan-pembangunan industri adalah dibukanya lapangan kerja, sehingga pengangguran jadi agak berkurang dan angka kejahatan juga akan berkurang.

BAB II
LANDASAN TEORI

Park Industrial Jababeka atau perindustrian Jababeka terbagi ke dalam beberapa kawasan dan blok. Kawasan ini sangat luas dan semua adalah industri-industri yang lumayan besar. Data statistik Kota Jababeka 958.000 penduduk,  350.000 karyawan, 1.350 Perusahaan Nasional dan Internasional (Unilever, Samsung Electronic, Mattel. Nissin Food, ICI, KAO, United Tractors, dll.), 27 Investor Asing (USA, Inggris, Perancis, Jerman, Australia, Jepang, China, Korea, dll.), 24.000 Rumah, 8 Hotel / Apartemen, +/- 10.000 Pelajar / Mahasiswa, 31 TK dan Kelompok Bermain, 18 SD,  32 SMP, 37 SMA, 36 Lembaga Pendidikan / Pusat Pelatihan Bahasa, 16 Universitas / Perguruan Tinggi, 3 Laboratorium / Pusat Riset,  55 Medical Center & International Hospital,  24 Mal / Pusat Perbelanjaan,  21 Music Lounge & Entertainment, 16 Club & Fitness Center,  Golf & Country Club,  2 Driving Range, MAKOREM 051/WKT,  MAPOLRES, 5000 Satpam, 2 Pembangkit Listrik (Power Plant),  2 Instalasi Pengolahan Air Bersih,  2 Instalasi Pengolahan Limbah,  Fiber Optic End-to-End up to customer, capacity 64
Mbit/s – 3 Gigabit/s, Botanical Garden.
 Kawasan Jababeka yang menjadi perhatian adalah kawasan Jababeka III blok C. Di kawasan ini terdapat industri tekstil yaitu PT Toxa Teksprint Indonesia. Industri ini membuang limbah cair ke parit-parit sehingga parit-parit di lingkungan industri menjadi bau dan berwarna hitam. Selain itu PT Toxa Teksprint Indonesia juga mengolah limbah tersebut. Olahan limbah tersebut menjadi bahan setengah padat seperti lumpur dan padat yang sudah kering. Bahan setengah padat mengeluarkan bau yang tidak sedap di udara.
Gambar 4. Limbah Tekstil yang dibuang ke parit
Sumber : Gambar Pribadi
 
Gambar 5. Limbah yang sudah diolah setengah padat dan padat
Sumber : Gambar Pribadi
Selain permasalahan tersebut industri Jababeka secara terus menerus membuat pembangunan. Pembangunan industri-industri baru ini memerlukan area. Sehingga area-area yang dahulu persawahan sekarang disulap menjadi area industri yang megah. Industri-industri di Jababeka memiliki jalan-jalan yang indah dengan pembatas-pembatas jalan berupa taman-taman kecil. Karena perindustrian ini merupakan kompleks yang luas dan indah.
Dibalik semua yang dipaparkan diatas, ada permasalahan yang lebih serius dari itu yaitu rumah-rumah penduduk yang berada di pinggir perindustrian Jababeka. Rumah-rumah penduduk yang padat tersebut berada di Kampung Sempuh, Desa Pasir Gombong RT 03, RW 03, Cikarang Utara, Bekasi. Keadaan kampung ini bisa dibilang memprihatinkan karena keadaan rumah-rumah penduduk yang sangat padat juga sampah-sampah yang berserakan. Kepadatan ini terjadi karena banyak dibangun rumah-rumah kostan yang menjadi tempat tinggal bagi para pekerja yang bekerja di sekitar industri Jababeka.
Gambar 6. Daerah Pinggiran Kompleks Industri Jababeka (Kampung Sempuh, Desa Pasir Gombong )
Sumber : Gambar Pribadi

Setelah mengetahui sedikit perlakuan tentang limbah yang di hasilkan oleh PT Toxa Teksprint Indonesia dan pembangunan-pembangunan yang berada di kompleks industri Jababeka, serta kepadatan penduduk yang berada di pinggiran kompleks industri Jababeka. Apakah hal tersebut tersebut juga sejalan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang berada di sekitarnya? Hal tersebut memerlukan analisis dan observasi lebih lanjut untuk mengetahui secara jelas bagaimana dampak yang ditimbulkan dari permasalahan di atas.
















BAB III
METODA OBSERVASI

a.     Pelaksanaan Observasi

Waktu
Tempat
Kegiatan Observasi
2 April 2010
Perindustrian Jababeka
Mengamati sekitar PT Toxa Teksprint Indonesia dan pembangunan sekitar kompleks Jababeka
3 April 2010
Kampung Sempuh, Desa Pasir Gombong
Mengamati dan mewawancarai penduduk


b.    Metode Observasi
Adapun metode observasi yang dilakukan antara lain dengan:
v  Datang ke lokasi yang dituju, melakukan pengamatan
v  Mewawancarai penduduk
v  Browsing ( pencarian ) informasi malalui internet



BAB IV
ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Perindustrian merupakan suatu tempat yang secara langsung maupun tidak langsung menyentuh dan melibatkan masyarakat didalamnya, sehingga sudah dapat dipastikan dapat membawa berbagai dampak terhadap masyarakat setempat maupun dari luar masyarakat  setempat.
Perindustrian Jababeka merupakan salah satu contoh pembangunan dalam bidang perindustrian yang juga memiliki pengaruh yang cukup besar baik terhadap masyrakat sekitarnya maupun daerah Bekasi itu sendiri.
Adapun analisa terhadap dampak lingkungan yang dapat kita ambil pada pembangunan perindustrian Jababeka ini dapat dilihat dari beberapa aspek kehidupan, dimana aspek tersebut menyangkut aspek ekonomi, aspek sosial-budaya, aspek ekologi dan aspek politik. Adapun dampak-dampak terhadap beberapa aspek kehidupan di atas akan  dijabarkan satu persatu seperti berikut:

1.     Aspek Ekonomi
a.       Meningkatkan Pendapatan Daerah ( Jawa Barat)
Dalam hal ini, perindustrian Jababeka khususnya industri tekstil karena Tekstil merupakan salah satu  bahan pokok yang dibutuhkan masyarakat, memegang peranan penting di dalam ekonomi nasional, dan sampai sekarang industri tekstil masih merupakan salah satu industri andalan dalam menumbuhkan devisa negara. Dan industri-industri yang yang ada di kompleks Jababeka sebagai sumber penyaluran pajak.

b.      Meningkatkan Pendapatan Masyarakat
Dampak perindustrian terhadap pendapatan masyarakat sudah jelas dengan banyaknya para pekerja yang datang dari berbagai daerah sehingga perlu tempat tinggal, sehingga dibangun kontrakan-kontarakan dan kost-kostan. Selain itu masyarakat sekitar membuat tempat-tempat jualan seperti jualan kebutuhan pokok, jualan makanan, dll.

c.       Peningkatan Kesempatan Kerja
Dengan di bangunnya perindustrian Jababeka, maka kesempatan kerja bagi penduduk sekitar dan luar penduduk sekitar dapat  terpenuhi. Selain itu terbukanya lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat karena dengan adanya kompleks industri Jababeka. Dibangun pula POM bensin dan halte bus mini, sehingga tidak hanya dari bidang industri tapi dari yang lain pula.

d.      Menimbulkan sifat konsumtif masyarakat dan peningkatan harga
Disamping berbagai dampak yang dinilai positif, ditunjukan pula dampak negatif yang tidak diharapkan yang ditimbulkan dari pembangunan di Kota Jababeka ini. Banyak para pendatang yang datang ke kota tersebut, sehingga menimbulkan sifat konsumtif dari masyarakat dan para pedagang sekitar kawasan yang banyak para pendatang menaikan barang dagangannya.

e.       Terjadi kesenjangan pendapatan antara masyarakat sekitar dengan para investor dan pendatang.

Dampak negatif lainnya adalah dengan adanya pembangunan yang terus menerus. Banyak masyarakat sekitar yang tidak mempunyai keahlian lebih menjadi terpuruk dalam hal ekonomi. Berbeda dengan masyarakat yang memiliki keterampilan dan keahlian, mereka mampu bersaing dengan para pendatang yang akan bekerja di kawasan Jababeka. Para investor dapat menikmati hasil dari investasinya sedangkan masyarakat sekitar harus bersusah payah untuk menghidupi keluarganya.

Gambar (kiri) perumahan Mekar Indah, (kanan) rumah penduduk Kampung Sempuh.

2.     Aspek Sosial – Budaya:
a.       Mulai hilangnya budaya sekitar ( penduduk asli )
Banyaknya para pekerja yang datang dari luar daerah asli atau daerah sekitar, mengakibatkan mulai hilang atau memudarnya budaya asli sekitar. Kebanyakan masyarakat setempat mementingkan kebutuhan masing-masing tanpa memikirkan budaya asli mereka. Bekasi yang masuk ke dalam propinsi Jawa Barat, yang kita ketahui notaben dari Jawa Barat adalah bahasa sunda. Tetapi kenyataannya sangat berbanding terbalik. Masyarakat jarang atau hampir tidak ada yang menggunakan bahasa daerah sunda. Hal ini disebabkan karena Bekasi ( Jababeka ) dekat dengan Jakarta, sehingga bahasa yang digunakan sama dengan daerah Jakarta.

b.      Menimbulkan Kesenjangan Sosial
Dalam satu Desa tidak semua orang miskin. Ada yang kaya dan ada yang miskin atau kurang mampu. Permasalahan ekonomi nampaknya sangat banyak berdampak pada krisis sosial yang mengarah pada terjadinya kesenjangan sosial antara masyarakat kaya dengan masyarakat yang berada jauh di bawah garis kemiskinan. Ini sangat jelas terasa ketika kurangnya komunikasi sosial yang wajar  antar masyarakat yang berada dalam satu desa karena mereka merasa bahwa mereka bukan dari dua kalangan yang berebeda dan sulit untuk disatukan.

3.     Aspek Ekologi
a.       Kebersihan lingkungan tidak terjaga
Masalah lingkungan disekitar Kompleks Industri Jababeka adalah di perkampungan penduduk yang sampah-sampah dari rumah penduduk tersebut dibuang sembarang tempat. Sehingga perkampungan sekitar Industri menjadi kotor. Kabupaten Bekasi memang rawan sampah, itu dikarenakan masyarakat kurang mengerti tentang arti kebersihan. Banyak masyarakat yang membuang smapah ke parit atau ke pinggiran sungai. Akibatnya bila hujan tiba banyak parit-parit yang tersumbat sampah dan mengakibatkan banjir di jalan. Bukan hanya itu limbah-limbah dari pabrik yang dibuang ke sungai atau parit mengakibatkan kebersihan tidak terjaga dan mengakibatkan penyakit bagi masyarakat.
Gambar pembungan sampah ke parit yang dilakukan masyarakat


b.      Banyak Radiasi yang berasala dari pembangunan kompleks industri
Menurut sebuah surat kabar postkota online pada tanggal 19 Juni 2010. Sebagai berikut: Pencemaran lingkungan serta gangguan alat elektronik akibat radiasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang, menjadi alasan kuat, mengapa warga menolak  perluasan lahan industri
tersebut. Selain itu, sebut sejumlah warga,  proyek perluasan kawasan industri tersebut juga diindikasi  menyalahi aturan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Ketua RW 04, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Cikarang Utara, mengatakan proses pembangunan perluasan kawasan industri sejak 2008 lalu itu, masyarakat sudah melakukan penolakan. Hal lain, yang disesalkan warga, “Pihak  Jababeka III tidak memberikan akses jalan  ke Kampung Poncol Desa Tanjung Sari, padahal di kampung tersebut tinggal sekeitar 1.200 KK. Pembangunan PLTU di atas lahan 50 hektare di Kawasan bertema ‘Techpark’ tersebut, telah menyebabkan radiasi yang menganggu perabotan elektronik milik warga sekitar, seperti televisi, radio, handphone dan lainnya. Keresahan warga lainnya adalah  debu hasil proses pembangunan kawasan berterbangan ke arah pemukiman penduduk. Ini pun dikhawatirkan akan  menimbulkan penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) bagi warga. Belum lagi, kebisingan suara mesin proyek yang biasa dikerjakan pada malam hari. Selama dua tahun beroperasi,  Jababeka  tidak melakukan apa-apa untuk masyarakat. Padahal , menurut Ketua Biro Kajian dan Penelitian Lembaga Kajian dan Advokasi Lingkungan Bekasi, Ridwan Arifin, dalam amanat Amdal, seharusnya Jababeka membebaskan lahan 300 KK yang berbatasan langsung dengan pagar kawasan. Akibat dari kejadian tersebut yang dirugikan adalah warga sekitar kawasan industri Jababeka. Secara terpisah, Direktur Lembaga Penelitan dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) PT Jababeka, Sadeni Hendraman, mengatakan,  tudingan adanya radiasi yang disebabkan oleh PLTU tidak benar, karena semua teknologi yang digunakan ramah lingkungan.
Gambar pembangunan PLTU yang mengakibatkan radiasi ke masyarakat

c.       Rusak tanah untuk pertanian dan persawahan
Akibat pembangunan yang begitu pesat di kawasan industri Jababeka banyak lahan-lahan yang digunakan untuk pembangunan tersebut. Akibatnya banyak lahan pertanian dan persawahan yang rusak dan kehilangan tempat untuk bertanam. Dahulu kita masih dapat melihat pertanian dan persawahan, tetapi sekrang sangat sulit di temukan di jababeka.

4.     Aspek Politik
a.       Terjadi persaingan antar produsen dan para investor
Merebaknya pembangunan di kompleks Jababeka banyak produsen yang membuat suatu barang yang sama produk tetapi beda merk dagang, saling berlomba-lomba membuat produk yang terbaik. Selain itu penjual yang ada di sekitar pun berlomba-lomba untuk keberhasilan usaha mereka. Bukan hanya itu dengan banyak dibangunnya kegiatan-kegiatan ekonomi di Kota Jababeka banyak para investor yang berlomba-lomba untuk menginvestasikan uangnya di pembangunan-pembangunan Jababeka.
b.      Kurangnya kerjasama antar warga dan pemerintah setempat untuk kemajuan Jababeka.
Keberhasilan yang diperoleh dengan dibangunnya kompleks industri Jababeka adalah adanya kontribusi yang di terima oleh pemerintah Jababeka. Tetapi semua itu menjadi suatu permaslahan yang sangat mengganggu, karena banyak dari industri-industri tersebut menyalah gunakan kepercayaan masyarakat dan pemerintah setempat hanya mendengarkan mereka-mereka yang memiliki modal. Bahkan jalan-jalan rusak di daerah perkampungan tidak di pedulikan berbeda sekali dengan jalan-jalan yang berada di daerah kawasan industri.
 
c.       Tidak adanya kepastian hukum yang sesuai
Besarnya andil perindustrian Jababeka terhadap pembangunan ekonomi menjadikan ketetapan hukum yang ada menjadi kurang di perhatikan, karena para oknum hukum tersebut terlena dengan keberhasilan ekonomi yang diperoleh daerah industri tersebut, sehingga oknum-oknum yang bersangkutan mlah merasakan kontribusi yang cukup besar tanpa memperhatikan dampak negatif jangka panjang yang mungkin saja dapat ditimbulkan.



















BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan
Banyaknya pembangunan dan pabrik-pabrik yang didirikan mengakibatkan lingkungan yang tidak baik atau kurang terjaga kebersihannya. Pembangunan yang sangat pesat di Kota Jababeka mengakibatkan rumah, pertanian dan persawhan penduduk menjadi tergusur dan kehilangan mata pencaharian mereka.
Akibat banyaknya industri-industri disini dikhawatirkan industri dari tekstil yang kita tahu limbah industri ini sangat berbahaya bagi kesehatan bila limbah cair dari industri ini masuk ke perairan warga sekitar.
Perlu perhatian dari kita untuk lebih bijak dalam membangun setiap kegiatan hidup, dengan lebih banyak mengambil dampak positifnya ketimbang dampak negatif yang ditimbulkan.

B.   Saran
1.      Masih banyak masyarakat sekitar yang masih banyak kekurangan dalam hal penghidupan yang layak. Ini menjadi masalah yang pemerintah setempat harus menanggulaninya. Sehingga ada pemerataan sosial yang layak.
2.      Masyarakat setempat dan para pemegang industri yang merasa bahwa dari industri tersebut akan mengahasilkan limbah, menyadari untuk lebih bisa mencintai lingkungan hidupnya dan lebih bijaksana dalam hal tentang limbah. Dan masyarakat pun jangan merusak tempat tinggal yang sudah sempit sengan membuang sampah sembarang. Hal tersebut dapat mengakibatkan rumah-rumah penduduk yang sempit menjadi kotor dan terlihat kumuh.
3.      Para investor dan pendatang hendaknya menyadari bahwa lam ini adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa, sudah sepatutnya kita melindungi dan menjaga kelestarian alam sehingga perlu mempertimbangkan rencana-rencana pembangunan yang lebih cermat dan bijak. Semua ini demi kelangsungan hidup anak cucu kita di masa mendatang.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim (2010). Dampak sampah di sekitar  perindustrian Jababeka . tersedia [online]: http://www.postkota.co.id.
Anonim (2007). Pembangunan perindustrian Jababeka. Tersedia [online]: http://www.google.co.id.
Anonim (2009).  Perbaikan lahan yang sempit. Tersedia [online]: http://www.kompas.com

Anonim  (2008). Perluasan Jababeka Diprotes Warga. Tersedia [online]: http://bataviase.co.id

 











Lampiran